Jakarta, Aktual.co — Partai sayap kiri-tengah Uni Zionis, pesaing politik utama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam pemilihan umum 17 Maret mendatang, mengajukan landasannya dengan tekanan pada dicapainya penyelesaian diplomatik dengan Palestina.

Landasan tersebut, yang diluncurkan dalam satu taklimat di Tel Aviv, mengajukan dua sasaran utama: mengakhiri keterkucilan diplomatik Israel dan mencegah naiknya harga rumah.

Uni Zionis, koalisi Partai Buruh –pimpinan Isaac Herzog– dan Partai Ha Tnua –pimpinan mantan menteri kehakiman Tzipi Livni, mengatakan partai oposisi itu mengajukan satu gagasan perdamaian kepada Liga Arab, guna memulai kembali pembicaraan perdamaian, yang terhenti pada 2013.

Dokumen setebal 40 halaman tersebut mengusulkan demiliterisasi Negara Palestina, mempertahankan blok permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan di bawah kedaulatan Israel, memelihara Jerusalem sebagai Ibu Kota abadi Israel, dan menjamin kebebasan beragama dan akses ke Tempat Suci semua agama sementara mempertahankan kedaulatan Israel.

“Gagasan ini mencerminkan nilai inti Israel, yang disampaikan dalam seruan bagi perdamaian dan hubungan baik antara Israel dan semua tetangganya, serta definisi tegas Negara Israel sebagai negara rakyat Yahudi,” demikian landasan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Senin (9/3).

Landasan itu juga berjanji untuk menanam rencana ekonomi yang akan menahan biaya hidup yang tinggi di Israel, dan terutama harga rumah.

“Hak untuk memiliki rumah adalah satu hak sosial dasar yang menjadi komitmen untuk dipelihara negara sebagai bagian dari tanggung jawabnya ke arah warganya,” kata landasan tersebut. “Menyelesaikan krisis perumahan harus menjadi sasaran sentral bagi setiap Pemerintah Israel yang bertanggung-jawab.” Jajak pendapat paling akhir memperlihatkan Uni Zionis dan Partai Likud, pimpinan Netanyahu, bersaing ketat, dengan 23 berbanding 24 kursi oleh masing-masing partai.

Pada Minggu (8/3), Netanyahu mengatakan pidatonya pada 2009 yang mendukung berdirinya Negara Palestina “tak lagi relevan”, kata juru bicara Partai Likud kepada Xinhua.

Markas pemilihan umum Partai Likud menyiarkan pernyataan Netanyahu itu sebagai tanggapan atas pertanyaan dari wartawan Israel mengenai selebaran kampanye Partai Likud yang disebarkan pada akhir pekan di beberapa sinagoga. Di dalam selebaran tersebut, Partai Likud menyatakan pidato Bar Ilan 2009 tidak berlaku.

Selebaran itu juga mengatakan Netanyahu telah “berjuang sepanjang hidupnya untuk menentang berdirinya Negara Palestina”.

Sikap ekstrem Partai Likud itu dikeluarkan dua hari setelah harian Yedioth Aharonot menyiarkan dokumen yang berisi apa yang dikatakan sebagai konsesi yang siap dilakukan Netanyau untuk mencapai kesepakatan kerangka kerja pada 2013, sebelum babak terkini perundingan yang diperantarai AS –yang berlangsung antara Juli 2013 dan April 2014.

Artikel ini ditulis oleh: