Jakarta, Aktual.com – Partai Priboemi menyambut baik maraknya kemunculan Partai Politik (Parpol) baru di Indonesia. Hal itu, merupakan indikator adanya kemajuan dalam demokrasi.

Juru bicara Partai Priboemi, Heni Juniarti mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kemunculan parpol baru.

“Kemunculan parpol baru di tanah air patut diapresiasi karena merupakan sebuah kemajuan pada tataran demokrasi. Disamping itu, juga bentuk kematangan dalam berfikir kritis melalui jalur politik, yang intinya untuk memperjuangkan hak bangsa,” katanya di Jakarta, Minggu (12/7).

Namun kata Heni, membuat partai sekarang ini banyak tantangan dan itu tidaklah mudah.

Dijelaskan Heni yang juga General Manager salah satu hotel di kawasan Menteng Jakarta pusat ini, bahwa dalam Pasal 3 ayat 2 UU Parpol menuntut kepengurusan pada setiap provinsi dan paling sedikit 75 persen dari jumlah kabupaten/kota pada provinsi yang bersangkutan dan paling sedikit 50 persen dari jumlah kecamatan pada kabupaten/kota yang bersangkutan. Jelasnya

“Tentu ini tidak sulit kan, butuh tenaga dan pemikiran yang komprehensif ditengah-tengah opini publik yang mudah terbentuk melalui media,” Ucap perempuan kelahiran pagar alam, Sumatera Selatan.

Diyakini dia, saat ini mesin partai priboemi telah berjalan dan dalam waktu kurang dari 3 bulan, partai priboemi telah terbentuk di hampir 25 propinsi di Indonesia, serta membentuk operasi 100. Yaitu 1 orang akan membawa 100 orang.

“Karena partai priboemi memiliki segmentet dan visi misi yang jelas yaitu memperjuangkan hak priboemi tanpa menyentuh non priboemi,” sergahnya di markas partai priboemi Jalan Pejambon No 1, Jakpus.

Disinggung munculnya partai Islam, aman, damai (Idaman) yang diprakarsai raja dangdut Indonesia H.Rhoma Irama. Heni mengakatan, segmen yang dibawa oleh Bang Rhoma adalah segmentet berbasis agamis.

Segmentet ini, kata perempuan yang 4 tahun tinggal di Jepang ini bahwa konstituen partai agamis sudah jelas condong ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Persatuan pembangunan (PPP).

Untuk itu, kata Heni, partai priboemi terbuka lebar, jika parpol baru dalam tanda kutip partai Idaman, mengalami kesulitan atau tidak lolos dalam proses verifikasi KPU nantinya.

“Maka, Pihaknya siap melakukan sinergi, sebab, partai yang mengusung tagline Religius, Nasionalis, Kulturis ini, bergerak dengan jelas yaitu memperjuangkan priboemi menjadi tuan di Negeri Sendiri,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: