Jakarta Aktual.com – Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar menyesalkan tindakan Israel yang semakin menjadi-jadi di Komplek Mesjid Suci Al Aqsha Palestina. Mesjid Al Aqsha meski sudah dibuka kembali secara bertahap untuk umum (16/7), namun pengamanan yang dilakukan terlampau berlebihan dan kelewat batas untuk warga palestina yang hendak beribadah. Kebijakan terbaru dengan memasang cctv dan metal detector.
“Pihak Israel pasca kejadian penembakan polisi seakan punya beribu alasan untuk membatasi dan bahkan melakukan tindakan kekerasan kepada warga Palestina yang hendak beribadah di Mesjid Al Aqsha,” kecam Rofi Munawar dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (25/7).
Legislator asal Jawa Timur ini memberikan pesan tambahan, Israel alih-alih meminta maaf dan bertanggung jawab atas penembakan mufti besar Imam Mesjid Al Aqsha, saat ini justru melakukan tindakan-tindakan yang kontraproduktif dalam upaya mencari usaha damai.
“Kebijakan pembatasan yang berlebihan sejatinya akan semakin menumbuhkan konflik yang berkepanjangan dan membawa kondisi krisis di Al Aqsha semakin memburuk,” tegas Rofi.
Sikap Israel pada dasarnya telah melanggar kedaulatan masyarakat Palestina untuk beribadah, karena telah membatasi dengan semena-mena akses terhadap situs suci Mesjid Al Aqsha.
Rofi juga menyesalkan atas lambatnya sikap tegas Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) terhadap rangkaian kekerasan yang dilakukan oleh pihak Israel dalam kurun waktu satu bulan ini.
“Sikap PBB ini sangat disayangkan dan secara pasti kondisi tersebut semakin meneguhkan posisi Israel yang sewenang-wenang.” jelas Rofi.
Terakhir, dirinya mendorong komunitas internasional untuk berperan aktif dalam mewujudkan kondisi kondusif di Mesjid Al aqsha.
Sebagaimana diketahui sikap Indonesia terhadap kedaulatan Palestina jelas dan tegas, hal ini sesuai dengan nilai-nilai politik luar negeri Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi. Sejalan dengan sikap itu sudah banyak ratifikasi yang ditorehkan oleh Indonesia, seperti menginisiasi Piagam Dukungan Palestina di Konferensi Asia Afrika (KAA) dan mendukung resolusi terbaru UNESCO terkait Mesjid Al Aqsha.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka