Medan, Aktual.com – Adanya dugaan kecurangan dalam proses Pemilukada Medan membuat tim pemenangan calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Medan, nomor urut 2, Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma (REDI) mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejari) Medan untuk berdiskusi terkait Pilkada Medan, Rabu (7/10).
Saat mendatangi kantor Kejari Medan yang terletak di Jalan Adinegoro no 5, Medan, turut hadir Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma serta Ketua Tim Pemenangan, Bobby Zulkarnain dan Sekretaris Tim pemenangan Hendrik H Sitompul.
Hendrik menjelaskan tentang dugaan kecurangan dalam proses Pilkada seperti penggunaan APBD kota Medan untuk salah satu calon Wali Kota Medan.
Dia juga mengungkap, salah satu calon memanfaatkan perangkat daerah untuk melakukan kampanye. Selain itu dugaan pelanggaran yang dilakukan yakni foto calon wali Kota yang masih dipajang di kantor pemerintahan.
“Pelaksanaan Pilkada kami harapkan fair play dan aparatur negara bersikap netral. Kami disini untuk berkonsultasi agar apa yang kami lakukan nanti dalam melakukan progres menuju 9 Desember nanti kami lakukan dengan sempurna,” ujar Hendrik Kepala Kejari Medan, Samsuri.
Dia berharap agar penegak hukum mengawal proses Pilkada Medan agar hasil pilkada yang diputuskan nantinya adalah hasil betul tanpa ada kecurangan.
“Banyak temuan yang perlu dijelaskan, ketika salah satu paslon menggunakan infrastruktur dari pemerintahan kota, ini kan perlu pengawasan. Hal apa yang bisa dilakukan penegak hukum dalam hal ini,” ujar Hendrik.
Menurutnya, masalah yang paling krusial adalah dugaan penggunaan anggaran untuk kepemihakan ke salah satu calon wali kota Medan. Hendrik juga meminta aparat penegak hukum untuk mengawasi penggunan APBD kota Medan.
“Masa untuk menurunkan foto calon wali kota yang masih ada di kantor pemerintahan saja pakai anggaran. Spanduk slogan dia juga tidak dicopot,” tegas Hendrik
Menanggapi dugaan kecurangan tersebut, Kepala Kejari Medan, Samsuri
Mengatakan fakta dan bukti penyimpangan bisa dijadikan bahan untuk nanti menggugat hasil Pemilukada yang dinilai curang.
“Terus terang paslon nomor 2 ini yang pertama datang ke Kejari. Kami selalu bertindak netral disini, tidak ada kepemihakan. Kami sudah mencatat apa yang sudah bapak sampaikan. Kami juga akan memantau terus proses pemilukada Medan,” ujarnya.
Sementara, Ramadhan Pohan mengapresiasi sikap netral yang ditunjukkan Kejari Medan dalam Pemilukada Medan.
“Marilah pemilukada ini kita selenggarakan dengan netral dan profesional. Jangan mencederai demokrasi dan rasa keadilan. Kami dari tim sudah sering melaporkan ketidak adilan, tapi semuanya masih proses. Yang kami lakukan tetap dalam koridor hukum. Kami berharap penegak hukum berlaku netral,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh: