Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo (kiri) dan President Federal Reserve Bank of New York William C. Dudley (kanan) memberikan konferensi pers di sela penyelenggaraan seminar internasional di Nusa Dua, Bali, Senin (1/8). Seminar yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama Federal Reserve Bank of New York tersebut mengangkat tema Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan di tengah Divergensi Ekonomi dan Moneter. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menuturkan sekitar Rp7 triliun dana asing keluar dari Indonesia, yang disebabkan statement Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen, memberikan sinyal bahwa suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FRR) bakal naik tahun ini yang menyebabkan pasar keuangan Indonesia goyang.

“Tiga hari ini kita kan melihat ada reversal daripada dana yang tadinya sudah ada di surat berharga negara dan di pasar modal, dan reversal-nya itu sampai Rp7 triliun. Hanya karena di Amerika ada statement yang menyatakan bahwa ekonomi Amerika membaik, penyediaan lapangan pekerjaannya membaik, dan mereka optimistis bahwa akan ada kenaikan Fed Fund Rate, itu saja sudah membuat dana yang tadinya ada di Indonesia keluar,” ujar Agus saat rapat dengan Banggar DPR RI, Rabu (31/8).

Meskipun ekonomi Indonesia dalam keadaan baik, menurut Agus, hal itu tetap perlu diwaspadai karena akan memunculkan berbagai risiko yang ada di depan.

“Kita juga ada risiko dan risiko itu kita harus bisa waspadai dan secara umum ekonomi Indonesia baik tapi kita mesti mewaspadai risiko yang ada,” jelasnya.

Indonesia puji Agus merupakan salah satu negara dengan kredibilitas dan fundamental ekonomi yang baik sehingga menjadi perhatian dunia.

“Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang menjadi perhatian dunia karena dianggap negara berkembang yang fundamental ekonominya membaik,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan