Jakarta, Aktual.com — Kendati ada sentimen positif dari global seperti penguatan harga minyak mentah dunia, tetap saja tidak mampu menolong rupiah untuk melakukan penguatannya terhadap mata uang dollar AS (USD).
Pada perdagangan hari ini, rupiah tetap diprediksi akan limbung untuk melanjutkan tren depresiasinya. Pasalnya, para pelaku pasar masih akan menjauhi beberapa mata uang Asia, termasuk rupiah.
“Hal ini terjadi akibat adanya sentimen negatif dari sikap para petinggi BoJ (Bank of Japan) yang akan memperpanjang kebijakan stimulus moneternya di bulan depan untuk memperkuat perekonomiannya,” tutur analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam analisis hariannya, Jumat (13/5).
Dengan adanya sentimen tersebut, kata dia, laju rupiah kembali berpeluang melanjutkan pelemahan.
“Maka saat ini support rupiah di level 13.310, sedangkan resisten di level 13.286. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” ucap dia.
Dia mengatakan, harapan bakal membaiknya pergerakan rupiah kembali sirna di perdagangan kemarin dan sepertinya akan berlanjut pada perdagangan akhir pekan ini.
“Karena, para pelaku pasar cenderung menjauhi beberapa mata uang Asia yang terimbas pelemahan yen. Bahkan, meski harga minyak dunia kembali naik, tetap tidak menolong rupiah,” papar dia.
Dengan kondisi global yang seperti itu, ternyata masih juga dipengaruhi kondisi dalam negeri yang belum menjadi sentimen positif. Sehingga, belum mampu mendorong penguatan rupiah ke jalur apresiasinya.
Menurut Reza, jika pelaku pasar tidak waspadai adanya pembalikan arah pelemahan, maka laju rupiah akan sama seperti pada transaksi kemarin rupiah ditutup melemah ke level Rp13.299 per dollar AS.
“Makanya, tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” pungkas Reza.
Artikel ini ditulis oleh: