Jakarta, Aktual.com — Pada perdagangan kemarin, laju Rupiah masih diharapkan dapat bertahan di zona hijaunya dengan mempertimbangkan faktor meredanya kecemasan di Zona Euro dan Tiongkok. Sehingga sentimen global tersebut diharapkan berpengaruh pada positifnya laju Euro dan Yuan yang dapat berimbas pada laju Rupiah.

“Perhatian pelaku pasar teralihkan ke sentimen The Fed dengan meredanya kekhawatiran di Zona Euro. Akibatnya laju USD kembali menguat dan berimbas pada pelemahan Rupiah,” ujar analis pasar modal dari NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (15/7).

Namun demikian, lanjutnya, tetap antisipasi dan cermati setiap sentimen yang dirilis. Laju Rupiah diperkirakan berada di bawah level support 13.312.

“Pasca pengumuman BI rate, pelaku pasar telah mem price in level BI rate maka mulai cenderung melepas Rupiah. Apalagi laju USD kembali menguat sehingga perlu di waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan,” jelasnya.

Dirinya menyarakan agar mengantisipasi dan mencermati setiap sentimen yang dirilis. Kurs tengah Bank Indonesia diprediksi berada di rentang Rp13.325-13.315.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka