Jakarta, Aktual.co — Memasuki awal tahun 2015 sejumlah saham di negara Amerika Serikat tidak mengalami adanya perubahan dan cenderung bergerak stabil. Hal tersebut dikarenakan belum banyaknya siklus perdagangan. Namun demikian saham-saham tersebut masih berada di antara level tertinggi.
Dari hasil catatan Institut of Supply Management menunjukan bahwa belanja konstruksi secara tidak terduga turun mencapai angkan 0,3 persen pada bulan November 2014 lalu. Sedangkan untuk laju pertumbuhan di sektor manufaktur AS mengalami kemerosotan ke posisi terendah selama enam bulan terakhir pada Desember 2014.
“Data yang kami punya hari ini pada dasarnya mengurangi antusiasme. Ini kenaikan yang hanya sedikit, tapi saya tidak berpikir itu akan mengubah prospek ekonomi yang lebih kuat,” ujar Ekonom Rockwell Global Capital, Peter Cardillo, seperti dilansir Reuters, Minggu (4/1).
Saham seperti Dow Jones Industrial sendiri secara rata-rata naik diangka 9,92 poin atau 0,06 persen menjadi 17.832,99. Untuk indeks S&P 500 kehilangan 0,7 poin atau 0,03 persen menjadi 2.0582,20 dan Nasdaq Composite turun 9,24 poin atau 0,2 persen menjadi 4.726,81.
Menurut BATS Global Markets, sebanyak 5.290 miliar lembar saham diperdagangkan di bursa AS, jauh di bawah rata-rata yakni 6.87 miliar lembar saham seperti bulan lalu. Untuk minggu ini, Dow ditutup turun 1,2 persen, S&P turun 1,5 persen, dan Nasdaq turun 1,7 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid













