Praya, Aktual.com – Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Iwan Hidayat mengimbau warga untuk menjauhi provokasi usai bentrokan antara warga Desa Ketare dan Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut.
“Saya mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari provokasi terkait insiden bentrokan antar warga Desa Ketare dan Segala Anyar,” ujarnya saat memantau situasi di lokasi kejadian pada hari Sabtu (9/12).
Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian bersama pemerintah daerah Kabupaten Lombok Tengah, Kodim 1620/Lombok Tengah, dan instansi terkait turun langsung ke lokasi untuk menenangkan dan memberikan himbauan kepada warga.
“Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dan mempercayakan proses hukum sepenuhnya kepada kepolisian, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan kedua belah pihak,” tambahnya.
Iwan juga memastikan bahwa kondisi pasca-kejadian saat ini masih relatif kondusif dan terkendali. Polres Lombok Tengah telah menerjunkan ratusan personel gabungan dengan dukungan personel Brimob, Polda, dan TNI.
“Kami juga melakukan penjagaan ketat dan penyekatan di kedua desa untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan,” jelasnya.
Iwan menjelaskan bahwa bentrokan tersebut berawal dari reaksi emosional massa terhadap pencurian lampu papan reklame di Jalan Bypass BIL-Mandalika pada Jumat pukul 01.00 WITA.
“Kejadian ini merupakan hasil dari amukan massa yang tidak puas dengan dugaan pencurian yang dilakukan oleh warga Desa Ketare terhadap warga Desa Segala Anyar pada malam sebelumnya,” paparnya.
Ia melaporkan bahwa sebagai dampak dari bentrokan yang terjadi sejak sore hingga malam Jumat (8/12), dua warga Desa Segala Anyar mengalami luka dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Mandalika.
“Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini, dan kami mengimbau masyarakat untuk memberikan kerjasama penuh dalam mendukung penegakan hukum,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan