Personel kepolisian berjaga saat Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan gerai telepon seluler di Jalan Raya Pondok Timur, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/1). Pihak kepolisian menangkap tiga orang terduga teroris dari tiga lokasi berikut barang bukti di antaranya senjata tajam samurai dan sejumlah dokumen. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris pasca peristiwa peledakan bom dan aksi penembakan yang terjadi di kawasan Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan penangkapan dilakukan di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/1) kemarin. Di lokasi petugas menciduk dua orang yang merupakan terduga teroris.

“Kita baru menangkap salah satu dari pelaku merupakan terkait dengan peristiwa Thamrin,” ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (16/1).

Anton menambahkan, dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 terindikasi simpatisan Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS). Pasalnya, dari barang bukti yang disita, salah satunya terdapat bendera ISIS.

Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri mencokok salah seorang pelaku terduga teroris terkait insiden ledakan bom di Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

Terduga teroris itu ditangkap di Jalan Topasraya RT 03 RW 039 Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Bekasi Timur. Salah satu sumber Polri mengatakan, pelaku ini bernama Edo Aliando (28).

Diketahui pula, pada Jumat (15/1) pagi, Densus 88 Polri menggerebek sekaligus mengamankan tiga pelaku terkait teror bom Sarinah. Mereka diketahui bernama Saiful, Isro dan Sudirman.

Proses penggerebakan juga dibantu jajaran Polda Metro Jaya. Karena lokasi tersebut masih berada di wilayah hukum Polda Metro, yakni di sekitar Depok, Jawa Barat tepatnya di Jl.H.Dul No 79 Rt.05/05 Kel. Bojong Pd Terong Kec. Cipayung Kota Depok.

Penangkapan terhadap ketiganya merupakan serangkaian pengembangan tim Densus 88, yaitu didasarkan pada hasil analisis tim terhadap spesifikasi alat bukti yang ditemukan di sekitar lokasi peristiwa berlangsung.

‎Jaringan yang disasar adalah sama seperti diungkapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian. Yakni Jamaah Anshor Khilafah Nusantara (JAKN), dipimpin oleh seorang warga negara Indonesia yang kini tengah berada di Suriah, Bachrun Naim.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu