Petugas melayani konsumen mengisi pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1/2018). PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak umum jenis Pertalite sebesar Rp 100 per liter dari harga Rp 7.500 menjadi Rp 7.600 per liter. Kenaikan harga Pertalite menyesuaikan perkembangan harga minyak dunia. Pasalnya, harga BBM jenis ini tidak diatur pemerintah dan murni bisnis dari Pertamina. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina menjamin pasokan dan distribusi bahan bakar minyak aman di Bali pasca erupsi Gunung Agung karena telah menyiapkan antisipasi terkait keadaan darurat bencana alam.

“Penyaluran BBM wilayah Bali pascaerupsi tetap dalam jumlah normal,” kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Regional V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rifky Rahman Yusuf dihubungi dari Denpasar, Senin (9/7).

Menurut Rifky, Pertamina telah menyiapkan pola pasokan reguler, alternatif, dan darurat yang dipasok tidak hanya dari terminal BBM yang ada di Bali tetapi juga didukung terminal cadangan yakni di Surabaya, Situbondo, Cilacap dan Balikpapan.

Pihaknya mencatat rata-rata penyaluran BBM per hari untuk premium mencapai 716 kiloliter, pertalite mencapai 1.138 kiloliter, pertamax 711 kiloliter dan pertamax turbo 6 kiloliter. Sedangkan untuk BBM jenis solar mencapai 548 kiloliter, dexlite 43 kiloliter dan pertamina dex 5 kiloliter.

Tidak hanya BBM, penyaluran produk elpiji subsidi 3kg sebesar 630 metrik ton per hari dan “bright gas” 5,5 kg dan 12 kg sebesar 40 metrik ton per hari dan untuk avtur atau bahan bakar pesawat mencapai 2.400 kiloliter per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid