Selain itu, perilaku merusak alam oleh manusia mengakibatkan berbagai dampak yang ditimbulkan akan direspons oleh alam yang disebut bencana alam.

“Keadaan itu harus kita perbaiki bila kita semua peduli dan sadar untuk memperbaiki prilaku kita terhadap sesama manusia, terhadap sesama mahluk hidup dan terhadap lingkungan sekitar kita,” ujarnya.

Sementara itu, 4.894 orang sempat berada di posko pengungsi pascaerupsi Gunung Agung pada akhir Juni lalu dan juga erupsi strombolian (erupsi disertai lava pijar) pada 2 Juli lalu, namun pengungsi sudah ada yang kembali dan sebagian masih bertahan.

Pengungsi yang masih bertahan, antara lain dari Dusun Kesimpar, Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali yang berjumlah 205 orang. Mereka memilih tetap bertahan, karena wilayahnya masuh radius 4 kilometer dari Gunung Dewa itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid