Jakarta, Aktual.com – Nelayan pesisir selatan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap melaut pascabadai Siklon Cempaka beberapa waktu lalu karena memasuki panen berbagai ikan dengan harga tinggi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan DKP Kulon Progo Prabowo Sugondo di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan saat terjadi badai Siklon Cempaka, nelayan satu minggu, tidak melaut.
“Dua minggu terakhir ini, nelayan sudah kembali melaut. Tapi pascagempa di Sukabumi (Jabar), kami imbau nelayan tidak melaut demi keselamatan mereka,” katanya.
Ia mengatakan potensi tangkapan ikan pada November sampai Januari di pantai selatan sangat melimpah, sehingga nelayan yang biasanya bertani dan budi daya tambak udang, mulai melaut lagi.
“Hasil tangkapan ikan cukup bagus. Rata-rata setiap kali melaut penghasilan nelayan berkisar Rp700 ribu sampai Rp800 ribu dengan menggunakan kapal motor perahu tempel,” katanya.
Namun demikian, ia mengatakan DKP Kulon Progo selalu aktif memberikan peringatakan kepada nelayan bila ada gelombang tinggi di pantai selatan. Setiap ada informasi dari BMKG, langsung disosialisasikan kepada nelayan.
“Informasi cuaca dari BMKG sangat penting bagi nelayan, sehingga mereka tahu apakah akan melaut atau tidak. Kami mengutamakan keselamatan nelayan,” katanya.
Salah satu nelayan Pantai Trisik Dwi Surya Saputra mengatakan hari ini nelayan tidak melaut, mengantisipasi adanya gelombang potensi sunami.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby