Jakarta, Aktual.com — Regu penyelamat di Taiwan menemukan seorang pemuda yang selamat dari gedung apartemen yang runtuh pada Minggu (7/2), lebih dari 24 jam setelah gempa bumi mengguncang pulau itu.

Di saat bersamaan, masih terus dicari lebih dari 130 orang lainnya yang diyakini masih terjebak di dalam reruntuhan.

Pemuda berusia 20 tahun itu dikenali sebagai Huang Kuang wei oleh media Taiwan dan saat ini dia dibawa ke rumah sakit.

Para pemadam kebakaran, aparat polisi, tentara dan sejumlah sukarelawan menyisir reruntuhan tersebut. Beberapa menggunakan tangan mereka, dengan disaksikan oleh sejumlah keluarga korban yang cemas dengan mengenakan jaket tebal, topi wol dan syal pada pagi hari yang sangat dingin.

“Dia tidak menjawab telepon saya, saya mencoba untuk menahan perasaan saya dan tetap tegar. Saya akan melakukannya hingga saya menemukannya,” ujar seorang wanita dengan nama belakang Chang, 42, yang menunggu kabar mengenai anak perempuannya yang berusia 24 tahun dan tinggal di lantai kelima apartemen itu.

“Tidah ada yang lebih penting selain menyelamatkannya. Wanita yang tinggal di seberang lorong telah diselamatkan kemarin. Saya yakin mereka akan menemukannya, namun saya juga telah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Sudah lebih dari 20 jam sekarang,” tambahnya.

Setidaknya 18 orang dikabarkan tewas pada gempa yang mengguncang pada Sabtu pagi, sekitar pukul 04.00, diantaranya ditemukan di bangunan Wei Guan Golden Dragon yang runtuh di bagian selatan Tainan.

Seorang pejabat pemerintah kota mengatakan sebanyak 132 orang masih berada di bawah reruntuhan wilayah permukiman itu, 30 diantaranya terperangkan sangat dalam di bawah reruntuhan.

Tingkat bagian bawah bangunan itu saling menumpuk dikarenakan gempa berkekuatan 6,4 skala Richter serta seluruh struktur bangunan yang menindih menyebabkan timbulnya pertanyaan tentang kualitas bahan bangunan dan pekerja yang digunakan dalam pembangunannya pada 1990-an silam.

Wakil sekjen pemerintahan Tainan, Liu Shih Chung mengatakan tayangan televisi terkait reruntuhan itu memberikan kesan adanya permasalahan struktural yang berhubungan dengan kualitas baja dan semen yang rendah.

Meskipun demikian, para pejabat kota mengatakan masih terlalu awal untuk mengatakan jika faktor konstruksi yang buruk menjadi faktor runtuhnya bangunan itu.

Regu penyelamat secara keseluruhan menyelamatkan 240 orang dari reruntuhan dan meletakkan tiang penahan besar di bawah lempengan beton saat mereka melanjutkan pencarian.

Pusat darurat pemerintah menyatakan bangunan yang ada di sembilan tempat lainnya dalam kota berpenduduk dua juta orang itu juga runtuh dan lima lainnya miring dengan tingkat kemiringan yang memprihatinkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara