Jakarta, Aktual.co —   Satu bulan setelah pembantaian sekolah di Peshawar yang menewaskan 150 orang, muncul sebuah gerakan baru untuk “merebut kembali” Pakistan dari ekstrimisme kekerasan yang dipimpin M. Jibran Nasir, Islamabad, Sabtu, (17/1).

Jibran Nasir adalah seorang pengacara yang berumur 27 tahun memegang peranan penting dalam mengorganisir demonstrasi tersebut, Dirinya merasa tidak bisa berdiam diri sejak terjadinya pembunuhan brutal anak sekolah pada 16 Desember lalu.

“Aku tidak merasa kewalahan, aku merasa sedih sebagai manusia, sebagai muslim, dan sebagai orang pakistan”, katanya, dikutip Aktual dari AFP di Jakarta, Minggu (17/1).

Militer Pakistan diduga juga terlibat dalam serangan itu. Sementara sejumlah kritikus, tentara dan partai politik harus mengatasi kelompok islam radikal secara tradisional.

Dalam upaya mengatasi permasalahn tersebut, Nasir dan para aktivis memprotes dan mengutuk serangan sekolah itu dan membentuk gerakan “merebut kembali”.

Gerakan ini telah tersebar di media sosial, terutama facebook untuk menyampaikan protes dan mengutuk militan yang beroperasi.

“Pada dasarnya kami peduli kemanusiaan kita sendiri, jika tidak memgambil sikap kita mungkin akan kehilangan rasa kemanusiaan dengan menjadi malas”, ujar Taimur Khan, anggota gerakan “merebut kembali” di Islamabad.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka