Kupang, Aktual.com – Dapat sorotan dari Presiden Joko Widodo pasca pembebasan 10 sandera asal Indonesia di Filipina, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII/Kupang perketat keamanan laut di wilayah perbatasan.
Wakil Sementara Asisten Operasi Lantamal VII/Kupang Letkol Laut (P) I Gusti Putu Wisnawan akui, presiden memang menyoroti keamanan di perbatasan yang dianggap rawan. Merespon instruksi presiden, pengetatan Lantamal VII/Kupang untuk perbatasan Indonesia-Timor Leste, Australia, dan Malaysia.
Kendati demikian, dia mengatakan instruksi itu bukan berarti selama ini Pos Angkatan Laut (Posal) tidak optimal. “Meskipun peristiwa penyanderaan berpengaruh terhadap peningkatan keamanan di perbatasan,” ucap dia, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (1/5).
Tutur dia, saat ini Lantamal VII memiliki 25 Posal, tersebar di NTB dan NTT. Tugasnya mengamankan wilayah perairan laut di perbatasan antara NTT dengan Timor Leste, Australia, dan Malaysia. “Tiap posal ditempati minimal tujuh prajurit,” ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5), mengatakan, “Di samping isu pembebasan sandera, satu isu yang lain adalah keamanan di area perbatasan dan wilayah sekitarnya.”
Untuk itu, ujar Jokowi, akan diadakan pertemuan terkait hal itu pada 5 Mei 2016 antara Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI dari Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara