Banda Aceh, Aktual.co — Pascapenembakan dua intel dari Kodim 0103 Aceh Utara, suasana di Kecamatan Nisam Antara, mencekam. Masyarakat khawatir dengan insiden penculikan dan pembunuhan dua anggota TNI tersebut.
Kepala Mukim Bate Pilla, Kecamatan Nisam Antara, Muhammad Daud menyebutkan saat ini masyarakat gelisah dan khawatir paska kejadian tersebut. Selain itu, aparat gabungan dari TNI dan Polri menyisir sejumlah lokasi di kecamatan tersebut untuk memburu pelaku penembakan kedua personel TNI itu.
“Saat ini masyarakat tak berani keluar rumah. Takut beraktivitas ke kebun atau ke sawah. Mungkin masyarakat takut terjadi kontak tembak,” sebut Muhammad Daud dihubungi per telepon.
Disebutkan, masyarakat juga trauma dengan konflik yang berkepanjangan di Aceh. Dijelaskan, evakuasi jenazah dua personel TNI itu dari lokasi kejadian ke RS Kesrem Lhokseumawe memang tidak ada hubunganya dengan masyarakat. Namun, trauma masa lalu membuat masyarakat sangat gelisah paska kejadian tersebut.
Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto menyebutkan pihaknya tidak ingin mereka-reka siapa pelaku pembunuhan itu. Pihaknya menghormati kerja polisi dan membatu upaya pengungkapan kasus itu.
“Saya tidak mau menduga-duga pelaku dari kelompok mana. Yang jelas mereka dari masyarakat, oleh karena itu biarkan hukum yang betindak dan jika saatnya memang TNI butuh bertindak, maka akan bertindak,” terang Pangdam di Banda Aceh.
Dia menyesalkan aksi yang menganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat yang telah berlangsung dengan baik di Aceh. Namun, dia menyatakan membantu upaya penangkapan pelaku yang menembak anggota TNI tersebut.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota intel Kodim Aceh Utara tewas akibat ditembak setelah diculik kelompok bersenjata api di pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, 23 Maret 2015. Kedua korban adalah Sertu Indra dan Serda Hendrianto.
Kabar penemuan jenazah dua TNI itu telah beredar sejak Senin malam. Pasalnya sejumlah warga dan santri sempat melihat dua jenazah anggota TNI dalam kondisi telungkup, di kebun pinang milik Hj Ramulah warga desa setempat, pinggir jalan Dusun Bate Pila. Keduanya diduga disiksa dan ditembak dalam jarak dekat.
Artikel ini ditulis oleh:

















