Jakarta, Aktual.com – Pascakejadian keracunan massal warga Tanah Baru, Puskesmas Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, mengeluarkan imbauan agar warga tidak mengkonsumsi Tutut selama bulan Ramadhan.

“Tujuannya untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang lagi, karena keracunan itu berasal dari Tutut yang dibeli dari sumber yang sama,” kata Kepala Puskesmas Bogor Utara, dr Oki Kurniawan, Minggu (27/5).

Imbauan ini telah disampaikan kepada seluruh petugas kesehatan dan kader di Puskesmas Bogor Utara untuk disosialisasikan kepada masyarakat di wilayah Tanah Baru dan sekitarnya.

Oki menyebutkan, kesimpulan sementara dari hasil investigasi tim kesiapsiagaan Dinkes, dan surveilance puskesmas kemungkinan sumber penyebab keracunan dari makanan tutut.

“Semua yang menderita mual, muntah, diare itu mengakui makan tutut, bahkan hanya dengan mencicipi kuahnya saja jadi daire,” kata Oki.

Hingga Minggu pagi, jumlah pasien keracunan bertambah jadi 86 orang. Mereka yang keracunan adalah warga dalam satu RW dari tiga RT berbeda yakni RW 07, RT 01, RT 02 dan RT 05.

Warga yang mengalami mual, muntah, diare, dan deman tinggi sudah dirawat sejak Jumat (25/5) malam di sejumlah fasilitas kesehatan, Puskesmas dan rumah sakit.

Penyebab pasti keracunan yang dialami 86 warga di Kampung Sawah, Kelurahan Tanah Baru sedang dianalisis di Laboratorium Labkesda Kota Bogor dan Labkesda Provinsi Jawa Barat.

Petugas kepolisian telah mengamankan Tutut dari rumah Buk Yayah warga RT 04/RW 07 si pembuat masakan Tutut, jumlah tutut yang tersimpan hampir mencapai satu karung.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby