Jakarta, Aktual.com – Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Victor Dean Mackbon menegaskan situasi kamtibmas di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Mimika kini sudah aman terkendali pascapembakaran sejumlah kios pada Kamis (19/1) hingga Jumat (20/1).

“Kondisi di Banti sudah mulai pulih dan berangsur-angsur kondusif. Kedua belah pihak yang bertikai sudah bertemu untuk membahas penyelesaian masalah,” kata Victor di Timika, Rabu (25/1).

Terkait kejadian itu, pada Sabtu (21/1), Kapolres Mimika bersama Kapolsek Tembagapura serta Danramil Tembagapura menemui kedua pihak yang bertikai.

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa masing-masing pihak yang bertikai terlebih dahulu melakukan rembuk keluarga.

Meski demikian, Polres Mimika memastikan proses hukum kepada para pelaku pembakaran kios warga tetap berjalan agar memberi efek jera kepada para pelaku.

“Penegakan hukum tetap kita lakukan agar ke depan tidak terjadi lagi hal-hal seperti itu karena perbuatan tersebut tidak baik dan merugikan warga lainnya,” kata Victor.

Ia mengajak semua pihak agar lebih peduli dengan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.

“Semua elemen baik pemerintah daerah, TNI dan Polri agar selalu peduli dengan situasi dan kondisi masyarakat kita. Kasus-kasus seperti ini sebetulnya tidak perlu terjadi kalau kita semua memiliki kepedulian terhadap masyarakat kita. Seandainya semua pihak bisa segera merespon, permasalahan ini bisa dicegah sejak awal,” ujar Victor.

Pertikaian dua kelompok di Banti Tembagapura itu dipicu oleh pembakaran kios milik seorang warga berinisial KM pada Kamis (19/1). Pelaku pembakaran kios milik KM tersebut diketahui berinisial BM yang merupakan anak buah YM.

Tidak terima dengan kejadian itu, KM melakukan aksi balasan dengan membakar kios milik YM yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Banti pada Jumat (20/1).

Api dengan cepat menjalar ke dua kios lainnya serta rumah milik YM juga ikut terbakar.

Saling bakar kios di Banti tersebut diduga kuat dipicu oleh persaingan bisnis antarwarga di lokasi itu. Pasalnya, di lokasi itu berjubel kios-kios yang menjajakan barang dagangan sembako untuk kebutuhan para pendulang tradisional yang mengais rezeki di sepanjang aliran Kali Kabur (Sungai Aijkwa).

 

*Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Antara