Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 19 poin menjadi Rp13.312, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.331 per dolar AS.
Analis mengatakan bahwa proyeksi neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2017 yang surplus menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah terhadap dolar AS di area positif.
“Pertumbuhan ekspor diperkirakan masih tinggi, menandakan pengaruh positif dari kenaikan harga komoditas,” ujar Ekonom Samuel Sekuritas Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis (16/2).
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang kondusif, terutama di DKI Jakarta turut menjadi faktornya, diharapkan situasi itu tetap bertahan hingga Pilkada putaran kedua.
Kendati demikian, menurut dia, ruang apresiasi rupiah terhadap dolar AS kemungkinan terbatas menyusul sikap pelaku pasar yang sedang menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) mengenai kebijakan suku bnga acuan (BI 7-Day Repo Rate).
“Kebijakan BI 7-Day Repo Rate itu cukup penting ditunggu di tengah potensi inflasi yang naik serta pandangan ‘hawkish’ Ketua The Fed Janet Yellen mengenai suku bunga acuannya (Fed Fund Rate),” katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen mengenai rencana Presiden AS Donald Trump yang akan melakukan pembaruan pajak masih dapat membuat dolar AS kembali bergerak naik.
“Ditambah lagi jelang penyampaian testimoni The Fed mengenai kebijakan kenaikan suku bunga acuan, itu dapat membuat pergerakan dolar AS kembali terapresiasi di pasar global, termasuk di dalam negeri,” katanya. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka