“Karena pendapatan para pedagang di sana sekarang ini memang dari awak-awak bus. Namun, kami minta kalau sudah ada keputusan dari rapat bersama maka pedagang harus siap pindah semuanya,” katanya.

Ia berharap pada rapat bersama yang akan digelar bersama Dishub Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Perhubungan nantinya akan ada solusi bersama sebab sejak pengumuman pemindahan terminal banyak protes dari sopir bus dan pedagang.

“Kami juga menginginkan apa yang dikehendaki para awak bus dan pedagang agar dilakukan ‘bedhol desa’ juga disetujui. Maksudnya, seluruh bus, baik AKAP maupun AKDP bersama pedagang dipindah di satu tempat, yakni Terminal Mangkang,” katanya.

Menurut dia, memang harus ada konektivitas dalam sistem transportasi, termasuk antara bus AKAP, AKDP, dan para pedagang yang mencari rezeki dengan berjualan di kawasan terminal.

Namun, Khadik belum bisa memastikan kapan rapat bersama digelar, sebab masih menunggu undangan dari Dishub probinsi sebagai tempat rapat sebagaimana kesepakatan yang sudah dilakukan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara