Bojonegoro, Aktual.com – Bupati Bojonegoro Suyoto hentikan produksi sumur minyak lapangan Blok Cepu. Kebijakan tersebut dikeluarkannya pascainsiden mengamuknya ratusan karyawan di di lokasi “engineering procurement construction” (EPC) I, minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, Sabtu sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi.

Namun dia berharap secepatnya produksi bisa kembali berjalan. “Produksi minyak Blok Cepu dihentikan ya jelas menimbulkan kerugian. Tapi secepatnya harus kembali berproduksi,” katanya, di Bojonegoro, Sabtu.

Kendati demikian, Suyoto mengaku belum tahu kapan kiranya produksi minyak BloK Cepu, yang rata-rata per harinya 75 ribu barel, bisa berjalan kembali.

Selain hentikan produksi, kata dia, ribuan karyawan yang mengerjakan proyek “EPC” I dengan pelaksana PT Tripatra-Samsung, Jakarta, untuk sementara diliburkan.

Selanjutnya, Pemkab Bojonegoro bakal panggil manajemen PT Tripatra-Samsung, Jakarta, dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), termasuk juga perwakilan karyawan.

“Secepatnya saya akan mengundang Tripatra dan EMCL, juga perwakilan karyawan minyak Blok Cepu, untuk menjaga agar pekerjaan dan produksi minyak Blok Cepu tidak terganggu,” kata dia.

Ditanya kemungkinan ada faktor lain di luar faktor kesulitan antre keluar untuk istirahat, ia menyatakan kurang tahu.

“Permasalahan yang kelihatan kejadiannya, ya soal karyawan tidak bisa keluar untuk makan siang, bahkan saya tadi tanya seorang karyawan yang ada di lokasi, juga mengaku tidak tahu penyebab keributan yang terjadi,” jawabnya.

Meski demikian, ia menunggu hasil pengusutan polisi atas kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu itu.

Kapolres Bojonegoro AKBP Henri Fuiser, menjelaskan kemarahan ribuan karyawan proyek minyak “EPC” I Blok Cepu, berlangsung sekitar 30 menit, karena dipicu sulit keluar untuk istirahat makan siang.

“Mereka marah karena lama keluar melalui pintu untuk makan siang,” tandasnya.

Dari data diperoleh, dampak kerusuhan di proyek minyak “EPC” I Blok Cepu, yaitu dua mobil rusak, di antaranya, satu mobil dibakar, dan kantor di lokasi setempat dirusak massa.

Artikel ini ditulis oleh: