Jakarta, Aktual.co — Direktur Hulu Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto Wagimin mengungkapkan saham PT Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java naik menjadi 73,5 persen pascaperpanjangan kontrak pada 2017.

“Sementara itu saham EMP (PT Energi Mega Persada Tbk) sebesar 24 persen dan Kufpec (Risco Energy ONWJ Ltd) 2,5 persen,” katanya di Jakarta, Jumat (10/4).

Sebelumnya, komposisi saham ONWJ adalah PT Pertamina Hulu Energi, selaku operator memiliki 58,25 persen, EMP 36,75 persen, dan Risco 5 persen. Perpanjangan kontrak selama 20 tahun dan penambahan saham ONWJ merupakan upaya memperkuat Pertamina. Sesuai kontrak, Blok ONWJ habis pada Januari 2017. Dengan perpanjangan 20 tahun, maka kontrak akan habis Januari 2037.

Menurut dia, penandatangan perpanjangan kontrak perpanjangan ONWJ akan dilakukan pada Mei 2015.

“Bersama tiga blok lainnya yakni Pase, Gebang, dan Kampar,” katanya.

Ia juga mengatakan, bagian penerimaan bagi negara bakal lebih besar pascaperpanjangan ONWJ. Keempat blok tersebut merupakan bagian dari 19 blok migas yang akan dipercepat proses keputusan perpanjangannya oleh Kementerian ESDM.

Blok Pase, Aceh diserahkan kepada BUMD Aceh, PT Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh yang bermitra dengan Triangle Pase Ltd. Triangle merupakan perusahaan asal Australia yang kini mengelola Blok Pase setelah mengakuisisi dari ExxonMobil pada 2009.

Kontrak Blok Pase sebenarnya sudah berakhir Februari 2012, namun pemerintah memperpanjang pengelolaannya ke Triangle setiap enam bulan sekali. Lalu, Blok Kampar, Riau diberikan ke PT Pertamina (Persero) dengan masa transisi sampai Desember 2015.

Pertamina bisa mengikutsertakan PT Medco E&P Indonesia selaku pengelola lama dan BUMD. Sedangkan, Blok Gebang, Sumut yang akan habis kontraknya pada 2015, kembali dikelola PT Energi Mega Persada Tbk.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka