Jakarta, Aktual.co — Mesir mengumumkan keadaan darurat selama tiga-bulan di Semenanjung Sinai utara dan tengah setelah bom mobil bunuh diri menewaskan 30 tentara.
Langkah-langkah itu akan dimulai pada Sabtu pukul 03.00 GMT “untuk jangka waktu tiga bulan”, kata presiden Mesir, ditulis Aktual Sabtu (25/10).
Keputusan itu juga diambil untuk menutup perbatasan Rafah ke Jalur Gaza.
“Tentara dan polisi akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengatasi bahaya terorisme dan pendanaan, untuk menjaga keamanan wilayah … dan melindungi kehidupan warga,” kata keputusan presiden.
Keputusan untuk memberlakukan keadaan darurat terjadi setelah 30 tentara tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan di daerah pertanian El-Arish timurlaut, kota utama di Sinai utara.
“Pemboman itu dilakukan oleh tersangka jihad yang menabrak pos pemeriksaan dengan kendaraan yang dikemas dengan bahan peledak,” kata beberapa pejabat keamanan.
Pria-pria bersenjata juga menembak mati seorang perwira dan melukai dua tentara pada Jumat di selatan pos pemeriksaan lain di El-Arish, kata beberapa pejabat keamanan.
Sejak penggulingan Moursi, lebih dari 1.400 pendukungnya telah tewas dalam tindakan keras oleh pihak berwenang.
Lebih dari 15.000 orang telah dipenjarakan termasuk Moursi dan pimpinan puncak dari Ikhwanul Muslimin, serta lebih dari 200 dihukum mati dalam pengadilan kilat.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka