Polisi satwa bersiap mengikuti apel pasukan menyambut persiapan Operasi Ramadniya Jaya 2016 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/6). Apel yang diikuti oleh 1.966 aparat gabungan dari unsur Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini merupakan rangkaian pengamanan hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/16.

Makassar, Aktual.com – Polda Sulawesi Selatan menetapkan status Siaga Satu menjelang Hari Raya Lebaran, pasca ledakan bom di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7) pagi.

“Kantor polisi saja jadi incaran, apalagi tempat lainnya. Makanya saya tegaskan, Sulawesi Selatan hari ini menjadi siaga satu,” kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan di Mapolda Sulsel, Selasa (5/7).

Kata dia, peningkatan kewaspadaan dilakukan agar masyarakat Sulsel, khususnya umat Islam yang akan menunaikan hari kemenangan Idul Fitri, bisa khusyuk beribadah tanpa gangguan keamanan dan ketertiban.

“Kami ingin masyarakat itu terjamin keamanannya, maka status penyiagaan ini kita tingkatkan dan semua objek vital menjadi tanggung jawab aparat keamanan,” kata dia.

Kapolda Sulsel mengatakan, pemetaan titik-titik rawan teroris di Sulsel sudah dilakukan. Makassar menjadi perhatian utama karena merupakan sentra sasaran pergerakan teroris.

“Makassar ini menjadi sentra sasaran teroris karena merupakan kota besar dan jumlah penduduknyabanyak. Makaa, Makassar jadi sentra penyiagaan,” ujar dia.

Pusat penyiagaan juga di beberapa tempat yang diindikasikan sebagai tempat keluar-masuk orang-orang atau perbatasan.

Beberapa daerah di Sulsel juga ada yang berbatasan dengan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang sejak lama menjadi daerah teritorial teroris di KTI. “Di perbatasan seperti perbatasan Poso itu ada tiga kabupaten. Itupun juga kita jaga dengan konsentrasi khusus,” ucap dia. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara