Jakarta, Aktual.com — Ketika orang menderita suatu penyakit, tentunya rumah sakit menjadi tempat terbaik untuk masa pengobatan serta penyembuhan. Namun, banyak pasien yang merasa lama penyembuhannya apabila berlama-lama di rumah sakit.
Ternyata hal tersebut benar adanya. Dituliskan dalam laman Mirror.co.uk, bahwa suatu penelitian di Jepang telah mengamati lebih dari 2.000 pasien, yang terdiri dari mereka yang menerima perawatan paliatif berbasis rumah sakit dan berbasis rumah.
Dokter Juni Hamano, dari University of Tsukuba di Jepang, dan rekannya melihat masalah ini dengan mempelajari lebih dari 2.000 pasien, yang terdiri 1.582 yang menerima perawatan paliatif di rumah sakit dan 487 menerima perawatan paliatif rumahan.
Mereka mengungkapkan, bahwa untuk penderita kanker stadium akhir, melalui pengobatan di rumah, cenderung dapat hidup lebih lama dibandingkan di rumah sakit.
“Secara signifikan mereka dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan di rumah sakit, bahkan setelah disesuaikan untuk pasien ‘karakteristik demografi dan klinis’ serta faktor lainnya,” ujar Hamano
Ia pun menjelaskan, bahwa umumnya pasien kanker dan pihak keluarga khawatir dengan kualitas perawatan medis di rumah, karena keterbatasan itulah mereka takut untuk membawa pasien untuk drawat di rumah.
Namun, Hamano sekali lagi mengungkapkan temuannya bahwa “kematian pasien di rumahnya tidak benar-benar memiliki pengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup pasien kanker sama sekali, dan bisa disarankan bahwa pasien dan keluarga dapat memilih tempat peristirahatan terakhir mereka dalam preferensi dan nilai-nilai,” ungkap dokter Hamano.
Ia melanjutkan, “Pasien, keluarga, dan dokter harus yakin bahwa perawatan rumah sakit yang seperti di rumah tidak memperpendek umur pasien, bahkan semoga mencapai bertahan hidup lebih lama.”
Artikel ini ditulis oleh: