Jakarta, Aktual.com — PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menyatakan kesiapan dalam memasarkan energi listrik dari bahan bakar terbarukan seperti menggunakan limbah cair kelapa sawit.
“Kami siap gandeng perusahaan swasta penyedia listrik dari energi terbarukan di Riau, guna cukupi kebutuhan untuk interkoneksi di Sumatera,” papar Manajer Perencanaan PLN WRKR, Zulfiantora Tanjung di Pekanbaru, Kamis (10/9).
Ia menjelaskan, saat ini di Riau telah 14 investor baik pemodal asing maupun dalam negeri telah melakukan investasi bidang energi listrik terbarukan, terutama memakai limbah cair kelapas sawit atau biomassa.
Provinsi Riau terkenal sebagai daerah penghasil minyak sawit mentah (CPO) yang sebagian besar untuk tujuan ekspor, namun sejauh ini minat swasta untuk berinvestasi masih minim karena belum berani mengambil risiko.
“Selama ini, pihak swasta hanya bangun pembangkit listrik dari limbah sawit untuk kebutuhan masing-masing. Meski begitu, selalu ada sisa energi bisa dijual keluar dan peluang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat,” ucapnya.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.27/2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas oleh PLN, dia ingatkan, maka PLN WRKR bisa membeli energi listrik dari swasta di Riau.
“Terkait ini, memang sudah jalin kerja sama kita. Tapi ada juga masih dalam kesepakatan saja. Listrik dihasilkan oleh swasta itu, sebagai alternatif untuk membantu tutupi kekurangan pasokan di Riau,” tegas Tanjung.
Pemerintah Provinsi Riau sejak akhir tahun 2014 hingga kini berulang kali dorong pembangunan pembangkit listrik memanfaatkan lembah sawit oleh sawasta, demi mengatasi kekurangan pasokan energi listrik di daerah itu terutama saat beban puncak.
“Total kebutuhan listrik di Riau saat ini sekitar 592 MW. Kapasitas pembangkit terpasang cuma 315 MW atau kurang 277 MW, sedangkan elektrifikasi baru 61 persen dan pertumbuhan rata-rata sekitar 14 persen per tahun,” kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Data Dinas Perkebunan Provinsi Riau tahun 2013, di daerah itu tercatat 187 unit pabrik kelapa sawit yang tersebar pada daerah perdesaan dengan total kapasitas produksi CPO mencapai 7.520 ton per jam.
Editor: Arbie Marwan
Artikel ini ditulis oleh:
Eka