“Biasanya menjelang Imlek banyak masyarakat membuat kue sehingga kini permintaan telur ayam meningkat,” katanya.
Pedagang telur ayam lainnya, Kusoi, mengatakan penurunan harga telur ayam lantaran mengikuti harga distributor.
“Harga dari distributor turun sehingga harga di pasaran juga ikut turun. Kondisi harga mendekati normal membuat penjualan lancar karena daya beli masyarakat meningkat,” katanya.
Ia berharap harga telur terus turun hingga harga normal yakni Rp1.100 hingga Rp1.200 per butir, sehingga tidak membebani perekonomian masyarakat.
“Pemerintah harus lebih sigap untuk mengantisipasi lonjakan harga dengan mengontrol ketersediaan barang, tidak terkecuali telur ayam. Mudah-mudahan hingga Imlek nanti harga telur terus turun menjadi normal,” katanya.
Sementara itu harga telur ayam kampung juga turun menjadi Rp2.500 dari sebelumnya Rp3 ribu per butir.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara