Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mengaku masih menunggu kepastian Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal informasi cuaca terkait jatuhnya Pesawat Trigana Air tipe ATR 42 yang diduga jatuh di daerah pegunungan sebelum sampai pada tujuannya ke Oksibil, Minggu (16/8). Dikabarkan, pesawat itu hilang kontak sekitar pukul 14.55 setelah take off pukul 14.22.
“Kami menunggu. BMKG belum kasih info. Perlu informasi cuaca yang valid,” ujar Yudi saat dihubungi di Jakarta, Senin (17/8).
Menurutnya, hasil BMKG bisa menjadi jawaban salah satu faktor penyebab pesawat Trigana Air itu jatuh.
“Situasi di Papua sangat besar kemungkinan hal-hal ini terjadi,” tuturnya
Berdasarkan pengalaman, Politisi PKS ini menjelaskan kondisi penerbangan di wilayah timur Indonesia memang memprihatinkan. Iklim pegunungan yang seakan bersautan menyebabkan potensi cuaca berubah secara tiba-tiba.
Dimana kala itu, satu pesawat rombongan Komisi V hampir terjadi kecelakaan akibat angin kencang yang seketika datang, saat berkunjung ke Wamena.
Tak hanya cuaca, lanjut Yudi, prasarana penerbangan pun terbilang minim di tanah cendrawasih itu.
“Air navigasi, radar cuaca, sarana dan prasarananya tidak memadai,” katanya
Sementara itu, dia berharap agar Badan Sar Nasional (Basarnas) dibantu Kepolisian dan TNI bertindak cepat menemukan pesawat tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: