Yerusalem, aktual.com – Pasukan Israel dan pejuang Hizbullah terlibat baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon pada Minggu (3/12) untuk hari ketiga berturut-turut. Israel melaporkan bahwa beberapa anggotanya mengalami luka setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza berakhir.
Menurut militer Israel, sejumlah tentaranya mengalami “luka ringan” setelah sebuah rudal anti-tank yang ditembakkan dari Lebanon mengenai kendaraan di daerah Beit Hillel di Israel utara.
Pasukan Israel merespons serangan tersebut dengan menembakkan artileri.
Hizbullah, yang mendapat dukungan dari Iran, mengakui bahwa mereka telah menyerang beberapa posisi Israel dengan menggunakan apa yang mereka sebut sebagai “senjata yang presisi”.
Setelah terjadi konflik antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober, Hizbullah terus melancarkan serangan roket hampir setiap hari terhadap posisi Israel di sepanjang perbatasan.
Sebaliknya, Israel merespons dengan melakukan serangan udara dan artileri di bagian selatan Lebanon. Meskipun demikian, selama gencatan senjata seminggu di Gaza yang berakhir Jumat pekan lalu, sebagian besar daerah perbatasan relatif tenang.
Baku tembak tersebut merupakan pertempuran paling sengit sejak perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah, yang merupakan sekutu Hamas.
Lebih dari 100 orang tewas di Lebanon akibat konflik tersebut, dengan 83 di antaranya adalah anggota Hizbullah. Puluhan ribu orang juga telah meninggalkan kedua sisi perbatasan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain