Jakarta, Aktual.co — Pasukan yang pro-pemerintah Libya, merebut kembali daerah-daerah kota Benghazi, termasuk pangkalan-pangkalan militer. Dan dalam perebutan itu, belasan orang tewas.
“Serangan yang didukung pemerintah yang baru berusia dua pekan itu, kini menewaskan 254 orang,” kata sumber-sumber medis, seperti dikutip AFP, Minggu (2/11).
Setidaknya 36 orang tewas pada Jumat dan Sabtu, ketika pasukan yang setia pada mantan jenderal Khalifa Haftar dan tentara reguler menyerang milisi Islam di Benghazi Timur dan Selatan.
Pasukan pro-pemerintah merebut kembali posisi-posisi militer yang kelompok milisi Islam termasuk yang berhaluan keras Ansar al-Sharia.
Seorang juru bicara pasukan khusus Libya mengatakan, kesatuan itu menguasai kembali markas besarnya di jalan menuju bandara Benghazi, di daerah Bouatni tenggara kota itu.
Juru bicara staf umum Angkatan Bersenjata Kolonel Ahmed al-Mesmari mengatakan seluruh daerah timur Benghazi kini kembali berada di bawah kekuasaan pasukan pemerintah, sementara pasukan pro-pemerintah sedang bergerak ke selatan kota itu.
Para saksi mata mengatakan para pendukung Haftar yang didukung pasukan pemerintah dan para warga sipil bersenjata menyita beberapa rumah milik kelompok milisi Islam dan menghancurkan sejumlah rumah lainnya.
Serangan-serangan udara ditujukan pada beberapa daerah permukiman termasuk pangkalan kelompok Al-Gawaesha di barat, kata para saksi mata.
Mereka mengatakan pasukan pemerintah telah digelar di beberapa bagian kota itu untuk pertama kali sejak Juli.
Milisi Islam, termasuk Ansar Ash-Sharia –yang masuk daftar hitam Washington sebagai “kelompok teroris”, telah meninggalkan dari sebagian besar daerah kota itu sejak Juli.
Artikel ini ditulis oleh: