Semarang, Aktual.com – Pasangan suami isteri asal Semarang, Jawa Tengah, Sugeng Triyanto (58) dan Sri Prabandari (56), diinformasikan menjadi korban meninggal dalam Tragedi Mina, Arab Saudi.

Kepastian kabar duka tersebut diperoleh dari kakak ipar korban, Bambang Irianto, saat dihubungi isterinya yang ikut menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.

“Saya dapat kabar duka atas meninggalnya beliau dari istri saya yang menelpon ke rumah pukul 17.15 WIB sore kemarin,” kata Bambang, saat ditemui wartawan di rumah duka, RT 03/VII Jalan Ngaliyan Permai Blok I/8 Perum Pokok Pondasi Kecamatan Ngaliyan Semarang, Minggu (27/9).

Keduanya tergabung di kloter SOC 62 Embarkasi Solo Regu III kelompok VII bersama satu puteranya Aditya Ryan Permana, serta dua sauranya, Sri Agustin (56) dan Maryuni (71).

Sri Agustin, istri Bambang memang ikut satu rombongan dengan keluarga Sugeng yang terdiri dari anak lelaki korban Yudha Aditya Ryan Permana serta sang istri Sri Prabandari dan seorang kerabat dekat, Maryuni.
Dari empat orang itu, dua orang di antaranya menjadi korban tragedi Mina sedangkan dua lainnya selamat.

Mereka berangkat dari Semarang pada 12 September 2015 dan bermalam di Embarkasih Donohudan Boyolali sampai tanggal 13 September. Keesokan harinya, mereka langsung bertolak ke Mekkah bersama jemaah haji lainnya dari Kloter 63. Setibanya di Arab Saudi, keluarga korban berkumpul dengan jemaah haji dari Regu 3 Kelompok 7.

Saat kejadian, keluarga korban sedang menunaikan ibadah lempar jumroh di Terowongan Mina. Korban saat kejadian diketahui tengah mendorong anaknya yang duduk di kursi roda. Nahas, korban yang diduga kecapekan tak kuat menahan dorongan dari jemaah haji lainnya yang berdesakan di Mina.

“Mungkin karena kecapekan jadi beliau terjatuh sedangkan anaknya terlempar dari kursi rodanya,” akui Bambang.

Untuk memastikan kabar tersebut, ia lalu mengontak balik ke anak korban di Arab Saudi. “Saya tanya ke Adit dan dia bilang kalau ayahnya meninggal karena terinjak-injak dengan jutaan jemaah haji lainnya yang ada di Mina,” kata Bambang.

Bambang mengaku sudah mengikhlaskan kepergian korban yang wafat sebagai tamu Allah di Tanah Suci Mekkah. Ia telah ia mengonfirmasikan hal ini kepada perwakilan panitia jamaah haji Indonesia di Jeddah Arab Saudi agar mendapat kejelasan soal keberadaan jenazah korban. “Saat ini, kita sedang menunggu keberadaan istri korban yang belum ketemu,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh: