Saudaraku, keberhasilan itu hasil mengelola kegagalan. Walt Disney, pencipta karakter Mickey Mouse yang termashur itu, keluar dari sekolah di usia sangat belia dan gagal bergabung dengan dunia ketentaraan. Salah satu usahanya Laugh-o-Gram Studios bangkrut karena rendahnya kemampuan mengelola bisnis. Ia pun dipecat dari Missouri Newspaper karena dianggap tak cukup kreatif.
Tak remuk karena jatuh, menjadikan kegagalan sebagai motivasi untuk terus mengembangkan daya kreatif dan manajerialnya. Ia pun berhasil mencapai prestasi menjulang dalam industri hiburan-kreatif dunia.
Dengan kegagalan manusia mengerti bahwa keberhasilan itu proses mewaktu. Kegagalan adalah isyarat alam bahwa seseorang masih harus tekun mengasah batu potensinya menjadi berlian. Hanya dengan kesiapan mengalami kegagalan, manusia bisa mensyukuri dan memahami arti keberhasilan.
Iman meneguhkan keyakinan bahwa apa yang menguji seseorang akan merahmatinya. Seperti kata Jalaluddin Rumi: “Kesedihan menyiapkanmu untuk kegembiraan. Dia menyapu bersih semuanya dari rumahmu, sehingga kegembiraan baru dapat memasuki ruang. Dia menggugurkan dedaunan yang menguning dari dahan hatimu, agar dedaunan hijau dan segar dapat tumbuh di tempatnya. Dia mencerabut akar yang busuk, agar akar baru yang tersembunyi di baliknya punya ruang untuk tumbuh. Kesedihan apa pun yang luruh dari hatimu, hal-hal yang jauh lebih baik akan mengambil alih tempatnya.”
Betapa banyak jalan keluar yang datang setelah kepahitan. Siapa yang tetap gigih mengarungi terjalnya ujian hidup akan memetik buah manis dari pepohonan berduri.
Makrifat Pagi, Yudi Latif
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin