Mataram, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mulai melakukan patroli ke sejumlah titik rawan bencana alam guna mengantisipasi musibah menjelang musim hujan.

“Setiap hari, empat orang anggota kami melakukan patroli dari pagi sampai malam ke sejumlah titik rawan bencana,” kata Kepala Bidang Pencegahan Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Kurnia Mulyadi di Mataram, Selasa (6/11).

Dia menjelaskan sejumlah titik rawan bencana, antara lain di sepanjang sembilan kilometer pantai Mataram yang menjadi kawasan rawan rob dan gelombang pasang.

Selain itu, sepanjang aliran sungai karena rawan longsor akibat debit air naik ketika intensitas hujan tinggi dan drainase yang dikhawaatrkan meluap akibat debit air tinggi.

Oleh karena itu, katanya, sejak hujan turun pertama di Mataram beberapa hari lalu, empat petugas aktif melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan bencana tersebut. Mereka patroli secara bergantian mulai dari pagi, siang, sore, hingga malam.

“Alhamdulillah dari hasil pantauan sementara kondisi bencana pada titik-titik rawan tesebut masih relatif aman,” katanya.

Namun demikian, pihaknya tidak mau lengah terhadap kondisi saat ini sehingga tetap waspada dan terus melakukan pengawasan terhadap titik rawan bencana.

Pihaknya juga melakukan koordinasi lintas sektor, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), ketika menemukan drainase yang tersumbat akibat sampah yang menyebabkan luapan air ke jalan dan memicu genangan.

Ia mengakui hingga saat ini Kota Mataram masih memiliki titik genangan yang perlu mendapatkan penanganan serius, antara lain di kawasan Kekalik, Abian Tubuh, dan Karang Ujung Ampenan.

“Genangan dipicu karena debit air tinggi, sementara kapasitas saluran tidak memadai diperarah lagi dengan banyaknya sampah,” katanya.

Selain berkoordinasi dengan Dinas PUPR, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup guna penanganan sampah, serta Dinas Sosial ketika terjadi bencana untuk penyaluran bantuan dan keperluan lainnya.

“Kalau logistik untuk antisipasi bencana longsor dan air pasang kami sudah siapkan ribuan karung untuk membuat tanggul darurat,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan