Menurut Baluki, agenda delegasi Patuhi di Arab Saudi adalah, bertemu dengan Konsul RI di Jeddah, Kementerian Haji Arab Saudi dan Kementerian Kerajaan Arab Saudi, untuk memperjuangkan penundaan dan evaluasi kebijakan perekaman biometrik yang diberlakukan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Ia menjelaskan perekaman biometrik akan dilakukan oleh operator yang telah ditunjuk Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yakni VFS Tasheel. Perusahaan itu pun telah mendirikan sejumlah kantor di Indonesia untuk melakukan perekaman biometrik bagi jamaah umrah Indonesia.
Oleh karena wilayah geografis Indonesia yang luas dan kondisinya beragam, dengan jumlah kantor VFS Tasheel yang terbatas, menjadi tidak memadai dan bahkan menyulitkan calon jamaah umrah.
Dia mencontohkan banyak calon jamaah umrah Indonesia yang berasal dari daerah pedalaman dan terpencil, mengalami kesulitan, hanya untuk melakukan perekaman biometrik.
“Banyak juga masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pedalaman dan terpencil, sehingga untuk mencapai ibu kota kabupaten harus menempuh perjalanan sampai berhari-hari,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid