Joko Asmoro menambahkan faktor usia dan kondisi fisik calon jamaah umrah juga memengaruhi mereka melakukan perekaman.

“Tidak semua calon jamaah umrah ini berusia muda dan berbadan sehat, sehingga aturan perekaman biometrik ini menjadi kendala yang sangat berat bagi calon jamaah Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, ribuan calon jamaah umrah dan masyarakat yang menamakan diri Jamaah Umrah dan Masyarakat (Jumrat) melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Kementerian Agama, dan Kementerian Luar Negeri.

Agendanya meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk membatalkan pemberlakukan kebijakan perekaman biometrik oleh VFS Tasheel karena dinilai memberatkan jamaah umrah Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid