Jakarta, Aktual.com – Paus Fransiskus mengatakan tidak akan menyampaikan pendapat terkait Donald Trump hingga memiliki kesempatan melihat kebijakan khusus, yang akan diterapkan presiden baru Amerika Serikat itu (22/1).
Pada Jumat, saat Trump dilantik, Fransiskus mendesaknya selalu menjalankan tugasnya di bawah bimbingan nilai etika. Paus mengatakan Trump harus mengurus kelompok miskin dan terbuang selama menjabat.
“Saya berpikir bahwa kami harus menunggu dan melihat. Saya tidak ingin terburu-buru atau menghakimi orang secara dini,” kata Paus kepada surat kabar Spanyol “El Pais” dalam wawancara.
“Kami akan melihat bagaimana dia bertindak, apa yang dia lakukan, dan kemudian saya akan menyampaikan pendapat. Tapi, takut atau gembira terlalu dini karena sesuatu yang mungkin terjadi adalah, dalam pandangan saya, tidak cukup bijaksana. Itu akan seperti nabi meramalkan bencana,” katanya.
Fransiskus juga memperingatkan Eropa terhadap bahaya populisme, mengatakan mereka tidak seharusnya mengulangi kesalahan yang sama seperti pada tahun 1930-an ketika mereka berpaling kepada “penyelamat” untuk menyelesaikan krisis ekonomi dan politik yang hanya berakhir dengan perang.
“Krisis memprovokasi ketakutan, kewaspadaan. Menurut pendapat saya, contoh populisme Eropa yang paling jelas adalah Jerman pada tahun 1933 … Seseorang yang terbenam dalam krisis, yang tampak mencari identitasnya sampai pemimpin karismatik ini datang dan berjanji untuk memberikan identitas mereka kembali, dan dia memberi mereka identitas yang menyimpang, dan kita semua tahu apa yang terjadi,” kata Paus.
“Dalam masa krisis, kita kekurangan penghakiman, dan itu adalah referensi tetap bagi saya … Itu sebabnya saya selalu mencoba untuk mengatakan, berbicaralah antara kamu, berbicaralah satu sama lain,” tambahnya.
Sebelumnya, Paus Fransiskus mengatakan saat keluarga dilanda krisis kemanusiaan berat yang menuntut reaksi politik yang satu dan pandangan yang jauh, ia berharap pemerintahan Trump mampu menjaga komitmen bangsa Amerika Serikat untuk kemajuan martabat manusia dan kebebasan di seluruh dunia.
“Di bawah kepemimpinan Anda, semoga Amerika akan terus dinilai di atas semuanya dari kepedulian terhadap orang miskin, yang terpinggirkan dan mereka yang membutuhkan …, ” kata Fransiskus dalam pesan yang dirilis oleh Vatikan.
Fransiskus, paus pertama dari Amerika Latin, telah menyampaikan keprihatinan pada masyarakat miskin dan anggota terlemah dalam masyarakat sebagai kerangka kunci kepausannya yang hampir berusia empat tahun.
Pada tahun lalu, dalam menanggapi pandangan Trump tentang imigrasi dan niatnya membangun dinding di perbatasan dengan Meksiko, Fransiskus mengatakan seseorang dengan pandangan itu “bukan umat Kristen”. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara