Jakarta, Aktual.co — Pemimpin Katolitk Dunia, Paus Fransiskus, mengharapkan pemimpin Eropa berbuat lebih banyak untuk membantu ribuan perantau, yang mempertaruhkan nyawa mencoba masuk ke benua itu, dengan menyatakan mereka harus menghentikan laut Tengah menjadi kuburan besar.
Saat berpidato di Parlemen Eropa untuk pertama kali, Fransiskus juga menyatakan Eropa harus menciptakan lapangan kerja dan tidak mengizinkan birokrasi mencekik cita-cita, yang pernah membuatnya bersemangat.
Paus asal Argentina membuat pembelaan terhadap perantau dan pekerja kunci kepausannya. Ia menyerang tata ekonomi dunia, yang gagal berbagi kekayaan dan memilih pulau kecil Italia selatan, Lampedusa, tempat banyak perantau meninggal saat mencoba mencapainya, sebagai tempat perjalanan pertamanya sebagai Paus.
Pada Selasa (25/11), ia menyeru Eropa yang berputar tidak pada ekonomi, tapi sekitar kesucian pribadi manusia.
“Waktu tiba untuk meningkatkan kebijakan menciptakan pekerjaan, tapi di atas semua, ada kebutuhan untuk mengembalikan martabat pekerja dengan memastikan keadaan kerja secara tepat,” katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (26/11).
“Itu berarti, di satu sisi, menemukan cara baru bergabung dengan kelenturan pasar dengan kebutuhan ketenangan dan keamanan di sisi pekerja. Itu sangat diperlukan untuk pembangunan kemanusiaan mereka,” katanya.
Pengangguran sekitar 10,1 persen di ke-28 negara Eropa Bersatu dan sekitar 11,5 di ke-18 negara daerah euro. Itu lebih dari dua kali lipat tingkat di Spanyol dan Yunani serta pemuda pengangguran terdapat lebih dari 40 persen di beberapa daerah.
Fransiskus berbicara tentang kemelut imigrasi Eropa beberapa hari sesudah 600 perantau diselamatkan di laut Tengah antara Sisilia dengan Afrika Utara.
“Perlu ada tanggapan terpadu pada masalah perantauan. Kita tidak bisa membiarkan laut Tengah menjadi kuburan besar,” katanya.
“Sejumlah perahu mendarat setiap hari di pantai Eropa berisi pria dan wanita, yang memerlukan penerimaan dan bantuan,” katanya, menyeru kekuatan Eropa bekerja sama melindungi perantau dari perdagangan manusia.
Badan Perantauan Dunia (IOM) memperkirakan 3.200 perantau tewas saat mencoba menyeberangi laut tengah sepanjang 2014.
Fransiskus kepada anggota parlemen itu menyatakan Eropa memerlukan dorongan dan tenaga baru, dengan mengatakan bahwa benua itu sering tampak “agak tua dan kuyu”, membandingkannya dengan nenek, yang tidak lagi subur dan bersemangat.
“Akibatnya, pemikiran besar, yang pernah mengilhami Eropa, tampak kehilangan daya tarik dan hanya digantikan dengan teknis birokrasi lembaganya,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: