Jakarta, Aktual.co — Program stadarisasi pelatih yang dicetuskan oleh salah satu anggota Komisi X DPR RI, Yayuk Basuki, ternyata sudah tertera menjadi program Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu (PB Wushu), Iwan Kwok. Dikatakan oleh Iwan, program stadarisasi atlet sudah ada, namun implementasinya yang kurang tepat.

“Program standarisasi sudah aja sejak lama. Tapi tidak berjalan dengan baik, implementasinya tidak tahu seperti apa,” ungkap Iwan ketika dihubungi Aktual.co, Jumat (14/11).

Lebih jauh disampaikan Iwan, bahwa banyak mantan atlet wushu yang jadi pelatih dan sudah punya sertifikat. Ada juga yang masuk Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) dan Program Indonesia Emas (Prima).

“Banyak yang masuk Disorda dan Prima, tapi bukan jadi pelatih, tapi kerja dibelakang meja,” jelasnya.

Yayuk yang juga mantan petenis nasional, pada saat rapat dengar pendapat antara Komisi X dengan KONI di Gedung DPR RI, Kamis (13/11), sempat menyarankan KONI untuk memiliki standarisasi pelatih.

Menurut Yayuk, lisensi yang dimiliki pelatih sangat penting untuk mendongkrak prestasi olahraga Indonesia.

“KONI harus mempunyai patokan untuk pelatih, baik pelatih lokal maupun luar negeri,” ujar mantan atlet tenis Nasional itu ketika Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan KONI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11).

“Pengalaman saya ketika melatih di luar negeri, asisten saya ternyata pernah melatih juga di Indonesia. Kalau begitu mendingan pakai pelatih lokal,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: