Warga Suriah yang menyelamatkan diri ke Turki selama perang saudara di negara mereka mulai kembali ke Suriah setelah jatuhnya rezim Baath yang berusia 61 tahun. Mereka berada di gerbang perbatasan Cilvegozu di Hatay, provinsi tenggara Turki, dan mengantre di gerbang perbatasan Reyhanli pada Senin pagi (9/12/2024) untuk menyelesaikan prosedur bea cukai. ANTARA/Anadolu/py.

Istanbul, Aktual.com – Lebih dari 115.000 warga Suriah telah kembali ke negara asal mereka sejak runtuhnya rezim Bashar Assad, demikian menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR) pada Kamis (2/1).

Mereka kembali dari berbagai negara seperti Turki, Yordania, dan Lebanon sejak 8 Desember, kata UNHCR dalam sebuah pernyataan.

Informasi tersebut berasal dari sejumlah pernyataan resmi dari negara-negara tuan rumah, interaksi dengan layanan imigrasi di Suriah dan pemantauan perbatasan yang dilakukan oleh badan tersebut dan mitra-mitranya.

Bashar Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim berhasil merebut ibu kota Damaskus pada 8 Desember, sekaligus mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah memerintah sejak 1963.

Perubahan itu terjadi setelah para pejuang Hayat Tahrir al-Sham dengan cepat merebut kota-kota penting dalam serangan yang berlangsung kurang dari dua pekan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan