Serangan udara Israel di Lebanon telah memicu migrasi massal ribuan orang yang melarikan diri ke Suriah, sebuah negara yang sudah hancur akibat bertahun-tahun konflik. ANTARA/Anadolu/py

Damaskus, Aktual.com – Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah, Geir Pedersen, pada Minggu (24/11) meminta PBB untuk meningkatkan pendanaan bagi Suriah, karena 400.000 lebih pengungsi Suriah telah kembali dari Lebanon.

Kembalinya para pangungsi Suriah dari Lebanon memberikan beban yang signifikan bagi sumber daya negara tersebut.

Berbicara kepada awak media usai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Suriah Bassam Sabbagh, Pedersen mengatakan Pemerintah Suriah perlu terus “melakukan apa yang telah dilakukannya dengan baik selama ini, serta memberikan perlindungan dan keamanan bagi mereka yang kembali.”

“Kita perlu melihat komunitas internasional memenuhi tanggung jawabnya dan meningkatkan pendanaannya untuk Suriah dalam situasi yang sangat kritis ini,” ujar dia.

Menyoroti tantangan lebih luas yang dihadapi Suriah, Pedersen mengatakan “jelas bahwa kita perlu mengatasi situasi politik, situasi keamanan, pemulihan kedaulatan dan kemerdekaan Suriah.”

“Kita perlu mengatasi masalah ekonomi, sanksi dan rekonstruksi, berkas para tahanan, dan … berkas para pengungsi,” katanya, seraya menambahkan bahwa masalah-masalah tersebut saling berhubungan.

Mendesak dihidupkannya kembali proses politik di Suriah, Pedersen mengatakan “hal pertama yang dapat kita mulai dalam proses politik adalah … menerima hasil kerja Komite Konstitusi.”

Suriah terpuruk dalam perang saudara sejak Maret 2011, yang mengakibatkan jutaan warganya mengungsi. Kembalinya para pengungsi dari negara-negara tetangga, seperti Lebanon, menambah tekanan pada infrastruktur Suriah yang telah rapuh.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan