Pasukan pemerintah telah meningkatkan serangan ke dua kantong pemberontak yang masih ada, yaitu Idlib di barat laut dan Ghouta di timur dekat Damaskus. Turki juga mengerahkan pasukanya ke utara untuk memerangi milisi-milisi Kurdi, yang telah membentuk otonomi daerah dan dianggap Ankara sebagai ancaman terhadap keamanan negara.

Setelah memiliki posisi di untungkan dalam perang saudara hampir selama tujuh tahun, Presiden Bashar al-Assad tampaknya masih belum siap untuk berunding dengan musuh-musuhnya, apalagi mengundurkan diri dari jabatannya, seperti yang dituntut oleh kelompok-kelompok pemberontak sebagai bagian dari penyelesaian damai.

Tidak banyak pihak yang berharap bahwa perundingan dua hari di Wina itu akan menghasilkan terobosan. Namun, de Mistura tetap menyatakan optimistis terhadap pembicaraan itu, yang ditujukan untuk membahas berbagai masalah terkait undang-undang dasar yang baru.

Dalam delapan putaran perundingan sebelum pekan ini, de Mistura belum berhasil membujuk kedua pihak untuk berhadap-hadapan secara langsung dalam pertemuan.

Delapan pertemuan di Astana tahun lalu diselenggarakan oleh Rusia, Turki dan Iran dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan soal penentuan wilayah-wilayah “penurunan ketegangan” guna menurunkan permusuhan di Suriah barat.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby