Jakarta, Aktual.com – Sedikitnya 239 orang migran yang diyakini berasal dari Afrika barat tewas dalam dua kasus kapal karam di Libya, demikian juru bicara Lembaga Migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Kamis (3/11).

Satu kelompok migran yang beranggotakan sekitar 20 perempuan dan enam anak-anak mulai melakukan pelayaran dengan perahu karet dari Libya, Rabu sekitar pukul 03.00 waktu setempat, namun perahu mereka karam beberapa jam kemudian, demikian kata juru bicara Organisasi Internasional untuk Migran (IOM) di bawah naungan PBB, Flavio di Giacomo, yang mengutip akun penyintas.

Pada saat petugas penyelamat datang, sebagian besar dari mereka tenggelam. Sebanyak 12 jasad dievakuasi, termasuk tiga bayi. Sekitar 27 orang selamat.

Lainnya, dua orang dilaporkan selamat dalam bencana terpisah yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Perahu karet mereka membawa sekitar 130 orang.

IOM menyatakan bahwa kematian terakhir menjadikan 4.220 nyawa hilang di Laut Tengah sepanjang tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan hilangnya nyawa 3.777 orang pada tahun 2015.

Pada bulan Oktober memperlihatkan kedatangan gelombang migran di Italia yang tercatat mencapai 27.388 orang, lebih dari dua kali bulan Oktober sebelumnya sehingga jumlah kedatangan secara keseluruhan mencapai 158.000 orang, demikian kata Giacomo.

Para penyelundup yang mengatur perjalanan tersebut kepada para migran menyatakan bahwa program pelatihan Eropa terhadap pasukan penjaga pantai Libya mengartikan bahwa misi penyelamatan akan segera diserahkan kepada Libya dan berbagai penyelamatan kaum migran akan lebih dititikberatkan di daratan Libya daripada di Italia, demikian Giacomo.

Menurut dia, hal itu yang mungkin menyebabkan sekarang naik perahu terburu-buru, meskipun informasi, diperoleh dari para migran yang berhasil diselamatkan tidak terkonfirmasi sebelumnya.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby