Pemandangan udara kota Derna, setelah banjir di Derna, Libya 14 September 2023. (REUTERS/Ayman Al-Sahili)

Jakarta, aktual.com – Sejumlah negara, bersama dengan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), telah mengirim bantuan ke Libya yang mengalami kerusakan akibat badai dan banjir bandang.

Kejadian ini mengakibatkan dua bendungan rusak dan menelan korban jiwa sekitar 11.300 orang. Bantuan tersebut tiba pada hari Sabtu (16/9) dan berasal dari berbagai negara di Eropa dan Timur Tengah.

Menurut laporan AFP yang dirilis pada hari Sabtu (16/9), Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan 29 ton bantuan yang sudah tiba di kota Benghazi. Bantuan tersebut cukup untuk mencukupi kebutuhan 250 ribu orang.

Paket bantuan dari WHO mencakup pasokan obat-obatan, peralatan bedah darurat, dan juga kantong jenazah, sehingga korban jiwa dapat dikebumikan dengan layak.

Selain itu, Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) diinformasikan akan segera mengalokasikan US$10 juta dari Dana Tanggap Darurat Pusat. Selanjutnya, organisasi ini juga berencana untuk mengajukan permohonan anggaran sebesar US$71,4 juta guna menyediakan bantuan kepada 250 ribu orang dan mencegah terjadinya krisis kesehatan sekunder.

Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah dari Iran telah mengirimkan 40 ton bantuan yang meliputi tenda, selimut, karpet, peralatan kebersihan, dan paket makanan. Selain itu, Iran juga mengirimkan tiga tim penyelamat ke Libya.

Kapal militer Italia San Marco tiba di Derna pada hari Sabtu (16/9) membawa dua helikopter pencarian dan penyelamatan (SAR).

Selain itu, Italia juga membawa tenda yang dapat menampung seribu orang, 5 ribu selimut, peralatan sanitasi, dan delapan pompa air.

Badai dan banjir besar yang mengakibatkan dua bendungan jebol di Libya telah menyebabkan kematian sebanyak 11.300 orang hingga saat ini. Informasi ini berdasarkan laporan dari Libyan Red Crescent, yaitu lembaga kemanusiaan internasional di Libya, yang dirilis pada Kamis (14/9).

Marie el-Drese, Sekretaris Jenderal lembaga tersebut, juga mengungkapkan bahwa selain jumlah korban jiwa yang mencapai belasan ribu orang, sekitar 10.100 individu lainnya masih dilaporkan hilang di kota tersebut.

(Rizky Zulkarnain)