Jakarta, Aktual.com — Ketua Dewan Syuro Parta Bulan Bintang (PBB), Ms Kaban mengatakan anjloknya harga minyak dunia tidak serta merta masalah ekonomi semata, namun di balik semua itu terdapat peperangan antar negara yang melumpuhkan ekonomi termasuk Indonesia.
Dia juga mengatakan, sampai saat ini sudah ada 11 negara di dunia yang mengalami negatif dalam pertumbuhan ekonomi, perang harga minyak lebih mengarah kepada penghancuran terhadap negara Rusia.
“Suda ada 11 negara di dunia ini ekonominya negatif termasuk Rusia, karena memang perang minyak ini untuk menghancurkan Rusia dan kelihatannya berhasil, pertumbuhan ekonominya -2,5 persen,” katanya saat menjadi pembicara di DPP PBB, Selasa (26/1).
Kondisi Indonesia tentu mengalami dampak negatif di tengah peperangan harga minyak global, hal itu bisa dilihat dari APBN 2016 yang tidak lagi relevan dengan kondisi riil.
Selain itu, dia mengatakan hampir 80 persen bahan baku industri Indonesia didapati melalui impor, hal tersebut memperburuk keadaan, belum lagi ditambah membengkaknya utang Indonesia dengan harga nilai tukar rupiah yang kian melemah.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan