Mesir, Aktual.co — Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat (30/1) mengutuk “dengan sekeras-kerasnya” serangan di Semenanjung Sinai Utara, Mesir, sehingga menewaskan dan melukai puluhan warga sipil dan prajurit Mesir.
Di dalam siaran pers yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, badan paling tangguh di PBB itu menggaris-bawahi perlunya untuk menyeret para pelaku, penyelenggara, penaja serangan tersebut ke pengadilan.
DK PBB juga mendesak semua negara agar bekerjasama dengan Pemerintah Mesir dalam upaya tersebut.
“Anggota Dewan Keamanan kembali menegaskan aksi teror dalam segala bentuk dan wujudnya merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap keamanan dan perdamaian internasional, dan setiap serangan teror adalah kejahatan dan tak bisa dibenarkan apa pun alasannya, di mana pun dan kapan pun terjadinya serta siapa pun pelakunya,” kata pernyataan itu.
Pada Jumat pagi, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengutuk serangan mematikan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, demikian laporan Xinhua –, Sabtu pagi.
Pada Kamis malam, anggota kelompok gerilyawan menembakkan beberapa roket dan meledakkan bom mobil dengan sasaran kompleks keamanan di Arish, Ibu Kota Provinsi Sinai Utara, sehingga menewaskan 33 orang dan melukai puluhan orang lagi. Serangan itu meluas ke dua pos besar pemeriksa keamanan di Kota Rafah, yang berdekatan.
Mesir belum lama ini telah memperpanjang larangan orang keluar rumah di banyak wilayah Sinai Utara selama tiga bulan lagi akibat situasi keamanan yang tidak stabil di daerah tersebut dan kemunculan kembali serangan yang ditujukan kepada kompleks serta personel keamanan.
Pemerintah juga telah mengosongkan rumah di garis perbatasan dengan Jalur Gaza untuk menciptakan zona penyangga dan meningkatkan operasi militer anti-teror di bagian utara semenanjung itu.
Serangan anti-keamanan meningkat di Sinai dan beberapa bagian lain di seluruh negeri tersebut sejak penggulingan presiden Mohamed Moursi dari kubu Islam oleh militer pada Juli 2013 dan penindasan yang terjadi sesudah penggulingan itu terhadap pendukung Moursi. Sebanyak 1.000 orang tewas dan ribuan orang lagi telah ditangkap.
Kelompok yang diilhami oleh Al Qaida dan berpusat di Sinai, Ansar Bayt Al-Maqdis, mengaku bertanggung-jawab atas kebanyakan serangan di Sinai. Kelompok itu belum lama ini mengganti namanya menjadi “Negara Sinai”, setelah menjanjikan kesetiaan kepada Negara Islam, kelompok fanatik yang telah merebut banyak wilayah di Irak dan Suriah.
Pasukan keamanan Mesir telah menaikkan tingkat keamanan dan menambah balabantuan tentara di semenanjung yang mudah bergolak tersebut. Mereka saat ini menyisiri wilayah itu untuk mencari para pelaku.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















