New York, Aktual.com – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, telah bereaksi terhadap uji peluru kendali balistik Iran baru-baru ini dengan mendesak Teheran agar bertindak tak berlebihan dan menahan diri.
“Dalam suasana politik saat ini di kawasan Timur Tengah, dan begitu cepat setelah berita positif dari pencabutan hukuman melawan Iran, sekretaris jenderal meminta… Iran untuk bertindak tak berlebihan, hati-hati dan akal sehat agar tidak meningkatkan ketegangan melalui tindakan tergesa-gesa,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari Reuters, Jumat (11/3).
Serangkaian uji peluru kendali balistik pekan ini yang dilakukan oleh Pengawal Revolusi Iran menarik perhatian internasional. Amerika Serikat, Prancis dan negara-negara lain mengatakan bahwa jika dipastikan, peluncuran peluru kendali balistik berkemampuan nuklir akan menjadi pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dujarric mengatakan terserah kepada dewan yang beranggotakan 15 negara itu untuk memeriksa masalah yang berkaitan dengan resolusi 2231, yang menyerukan kepada Iran “untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan peluru kendali balistik yang dirancang mampu mengirimkan senjata nuklir, termasuk peluncuran yang menggunakan semacam teknologi peluru kendali balistik.”
Amerika Serikat mengatakan uji peluru kendali Iran tidak melanggar ketentuan kesepakatan nuklir bersejarah antara Teheran dan enam negara besar, yang resolusi 2231, diadopsi pada Juli 2015, disahkan. Pembatasan peluru kendali dan embargo senjata dari PBB terhadap Iran secara teknis bukan bagian dari perjanjian nuklir.
Para diplomat DK PBB mengatakan mereka pertama akan menunggu kepastian dari badan-badan intelijen nasional tentang apakah peluru kendali yang Iran tembakkan adalah yang berkemampuan nuklir. Mereka juga mengatakan bahwa Rusia dan China, yang menentang kelanjutan dari pembatasan pada program peluru kendali Iran, kemungkinan akan menghambat tindakan dewan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara