New York, Aktual.com – Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov, mengatakan penghancuran rumah warga Palestina oleh Israel di tepi Barat, bertentangan dengan gagasan perdamaian.

Ditambahkan Nickolay Mladenov, penghancuran tersebut pada 2016 ini, mengalami lonjakan yang sangat besar.

Nickolay Mladenov mengeluarkan pernyataan tersebut saat ia memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan mengenai situasi saat ini di Timur Tengah.

“Sejak awal 2016, Israel telah menghancurkan rata-rata, 29 bangunan milik orang Palestina per pekan, tiga kali dari jumlah rata-rata pada 2015,” kata Mladenov, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (19/2).

“Tindakan ini secara langsung bertolak-belakang dengan gagasan perdamaian,” tambahnya.

Selama beberapa pekan belakangan saja, pemerintah Israel di Area C dan Jerusalem Timur, kata Mladenov, telah menghancurkan 201 bangunan milik orang Palestina, termasuk 79 bangunan yang didanai donor.

“Sebagai akibatnya, 320 orang kehilangan tempat tinggal,” katanya.

Menurut PBB, antara 1 Januari dan 15 Februari, pasukan Israel menghancurkan, melucuti atau menyita 283 rumah dan bangunan lain, mengusir 404 orang Palestina dari rumah mereka –termasuk 219 anak kecil, dan mempengaruhi sebanyak 1.150 orang Palestina lagi, yang kehilangan bangunan yang berkaitan dengan sumber nafkah mereka.

Lebih dari 100 bangunan yang dihancurkan sudah disediakan sebagai bantuan kemanusiaan buat keluarga yang memerlukan, seringkali setelah penghancuran sebelumnya. Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi di 41 lokasi permukiman Palestina, banyak di wilayah orang Badui Palestina atau masyarakat peternak di Area C –yang dikuasai Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menyatakan kebijakan perencanaan dan pembatasan oleh Israel di Tepi Barat Sungai Jordan, sangat membatasi dan diskriminatif. Berdasarkan hukum internasional, penghancuran harta di wilayah pendudukan juga dilarang kecuali “benar-benar diperlukan buat operasi militer”.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara