Jakarta, aktual.com – Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa rencana Israel untuk mengambil alih Kota Gaza dapat memicu “bencana lain” dengan dampak luas. Peringatan ini muncul di tengah sikap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk menduduki wilayah tersebut.
Sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Minggu (10/8) waktu setempat, menyusul pernyataan Israel bahwa militernya akan “mengambil alih” Kota Gaza sesuai rencana yang telah disetujui kabinet keamanan Netanyahu.
“Jika rencana ini dilaksanakan, kemungkinan akan memicu bencana lain di Gaza, bergema di seluruh wilayah dan menyebabkan pengungsian, pembunuhan, dan kehancuran lebih lanjut,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Miroslav Jenca, seperti dilansir AFP pada Senin (11/8/2025).
Data dari Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) menunjukkan bahwa sejak konflik pecah pada Oktober 2023, sebanyak 98 anak meninggal akibat malnutrisi akut, termasuk 37 anak sejak Juli lalu.
“Ini bukan lagi ancaman krisis kelaparan — ini kelaparan, murni dan simpel,” ujar Direktur Koordinasi OCHA, Ramesh Rajasingham.
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyoroti penderitaan lebih dari dua juta korban di Gaza yang ia sebut sebagai “penderitaan yang tak tertahankan.” Ia menilai rencana Israel “ilegal dan tidak bermoral,” serta menyerukan sanksi internasional terhadap Israel.
“Jika itu negara lain, kalian pasti sudah menjatuhkan sanksi sejak lama,” tegas Mansour.
Inggris, yang menjadi sekutu dekat Israel sekaligus pengusul sidang darurat DK PBB, memperingatkan bahwa pengambilalihan Kota Gaza hanya akan memperpanjang konflik.
“Ini hanya akan menambah penderitaan warga sipil Palestina di Gaza. Ini bukan jalan menuju resolusi. Ini adalah jalan menuju lebih banyak pertumpahan darah,” kata Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB, James Kariuki.
Pernyataan serupa disampaikan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang menyebut rencana Israel “sangat mengkhawatirkan” mengingat situasi kemanusiaan dan kesehatan di Jalur Gaza yang sudah kritis. Sementara itu, Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, mendesak komunitas internasional mengambil langkah tegas. “Saatnya telah tiba untuk menjatuhkan sanksi kepada musuh kemanusiaan,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















