Sebuah truk bantuan menunggu untuk memasuki Gaza dari sisi Mesir di perbatasan Rafah pada 19 Januari 2025. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Sebuah truk bantuan menunggu untuk memasuki Gaza dari sisi Mesir di perbatasan Rafah pada 19 Januari 2025. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Markas PBB, aktual.com – PBB telah mendapatkan izin dari pihak berwenang Israel untuk 170.000 metrik ton pasokan makanan, kesehatan, dan nutrisi, serta perlengkapan tempat tinggal dan bantuan penting lainnya, kata Stephane Dujarric, jubir Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

“Pasokan tersebut saat ini berada di kawasan itu, sebagian besar di Israel, juga di Tepi Barat, di Yordania, Mesir, dan Siprus,” katanya pada Kamis (9/10).

Dia menambahkan bahwa akses tanpa hambatan ke jalur tersebut sedang diupayakan, dan itu berarti pembukaan semua perlintasan ke Gaza.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan bahwa rencana respons awal komunitas kemanusiaan untuk 60 hari pertama gencatan senjata memprioritaskan pemulihan ratusan distribusi dan layanan berbasis komunitas dan di tingkat rumah tangga, sebuah cara yang telah terbukti dapat menjangkau mereka yang paling rentan.

OCHA mengatakan bahwa para mitranya akan meningkatkan dukungan untuk produksi pangan setempat, pemeriksaan dan pengobatan malanutrisi, pemulihan layanan kesehatan esensial, perbaikan jaringan air yang rusak, dan lonjakan besar-besaran dalam penyediaan tempat penampungan darurat.

Dalam konferensi video dari Riyadh, Arab Saudi, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan Tom Fletcher menyerukan agar momentum perdamaian dimanfaatkan dengan tekad dan kemurahan hati, sambil menegaskan pentingnya tidak mundur dari kesepakatan yang telah dicapai.

Fletcher mengatakan bahwa dalam 60 hari pertama gencatan senjata, para aktivis kemanusiaan bertujuan untuk meningkatkan jalur pasokan hingga ratusan truk setiap harinya. Penyediaan bantuan makanan akan mencakup 500.000 orang yang membutuhkan nutrisi.

“Kelaparan harus dibalikan di daerah-daerah di mana kelaparan telah terjadi dan dicegah di daerah-daerah lain,” katanya.

Dia menambahkan bahwa mereka akan mendistribusikan ransum, mendukung toko roti dan dapur umum, serta menyediakan uang tunai bagi 200.000 keluarga, guna memenuhi kebutuhan makanan pokok.

“Terkait air dan sanitasi, kami menargetkan 1,4 juta orang mendapatkan layanan air dan sanitasi,” ujarnya. “Kami akan membantu memulihkan jaringan air, untuk (mengurangi) ketergantungan masyarakat pada pengangkutan air.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain